Kedai Nasi Ayam Difabel Ini Terpaksa Tutup Karena Sepi Pembeli

Sedang Trending 4 minggu yang lalu

Jakarta -

Kedai nasi ayam nan pekerjakan kaum difabel di Singapura ini terpaksa kudu tutup lantaran sunyi pembeli. Meski baru dibuka empat bulan lalu.

Di Singapura ada banyak tempat makan kekinian hingga tradisional nan bisa dikunjungi. Ada juga tempat makan nan unik mempekerjakan kaum penyandang disabilitas alias difabel.

Dilansir dari AsiaOne (28/03), tempat makan Traditional Rui Ji Chicken Rice & Curry Chicken Noodle dikabarkan bakal tutup di pertengahan April mendatang. Tempat makan ini berbeda dari nan lain lantaran sang pemilik Joseph Tan dan Jass Lee hingga pegawainya semuanya kaum difabel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya Joseph memang tetap mempunyai hubungan kerabat dengan mantan pemilik Swee Kee Chicken Rice dan Sing Swee Kee Chicken Rice nan cukup ternama di Singapura.

Kedai Nasi Ayam Difabel Ini Terpaksa Tutup Karena Sepi PembeliKedai Nasi Ayam Difabel Ini Terpaksa Tutup Karena Sepi Pembeli Foto: Site News/Eatbook

Joseph dan Jass nan sama-sama mempunyai kekurangan akhirnya memutuskan untuk membuka warung makan, nan bisa menjadi lapangan pekerjaan untuk orang-orang difabel agar mereka mempunyai penghasilan tetap dan kehidupan nan stabil.

Totalnya Joseph dan Jass mempekerjakan empat pegawai difabel, bakal tetapi lantaran upaya nan terus merugi dan restoran nan sunyi sekarang pegawainya hanya dua saja.

Karena konsepnya nan unik ini sebenarnya warung nasi ini ayam ini cukup digemari penduduk sekitar, terutama para visitor nan sudah tua alias kaum difabel lainnya.

Menu nan ditawarkan ada Chicken Rice ala Singapura dengan nilai nan murah ialah SGD 3.50 (Rp 35.000), lampau ada Chicken Drum Stick Rice nan menggunakan potongan paha ayam di nilai SGD 4.50 (Rp 45.000).

Semua makanan di sini menggunakan resep family nan sudah turun temurun dari tahun 1949. Mulai dari resep nasi ayamnya nan wangi dan gurih, sampai tekstur daging ayamnya nan sedikit berminyak dan juicy.

Kedai Nasi Ayam Difabel Ini Terpaksa Tutup Karena Sepi PembeliKedai Nasi Ayam Difabel Ini Terpaksa Tutup Karena Sepi Pembeli Foto: Site News/Eatbook


"Ketika kami memandang visitor nan sudah tua alias kaum difabel, pegawai kami bakal langsung membawakan mereka makanan ke meja. Sementara untuk visitor umum, konsep nan diterapkan di sini adalah self-service," jelas Jass.

Selama empat bulan beraksi Jass memperhatikan banyak sekali visitor nan sering emosi, ketika dilayani dengan pegawai difabel nan mempunyai kekurangan.

"Saya juga penyandang disabilitas, saya sudah menjalani 5-6 operasi lantaran kanker perut. Saya berada di bangku roda tapi saya tetap bekerja seperti orang lainnya dengan waktu nan lebih lama. Saya minta orang-orang tidak berprasangka jelek terhadap kami dan lebih sabar serta pengertian," sambung Jass.

Joseph sendiri sudah mengeluarkan duit SGD 55.000 (Rp 648 juta) untuk membuka gerai ini. Sayangnya Joseph mengaku bahwa penghasilan dari warung ini tak cukup untuk membiayai operasional sehingga dia tak mempunyai pilihan lain untuk menutupnya.

"Saya membuka upaya makanan ini untuk membantu orang disabilitas, tapi saya tidak mempunyai pilihan lain selain menutupnya lantaran sunyi pengunjung," ungkap Joseph.

Menurut Joseph meski dalam sehari mereka bisa menghasilkan SGD 1.000 (Rp 11,7 juta) jika sedang ramai, tapi itu semua tetap tidak cukup untuk menutupi biaya operasional.

Mengenai apa nan bakal terjadi pada tenaga kerja setelah penutupan, Joseph mengatakan untuk sementara mereka bakal dipindahkan ke bagian Rui Ji nan lain sembari mencari letak baru.

Simak Video "Coffee Shop di Bali Ini Dibentuk Difabel untuk Rangkul Difabel"
[Gambas:Video 20detik]
(sob/odi)

Selengkapnya
Sumber Detik Food
Detik Food