Jakarta -
Malam ini mau makan tongseng dan gule lezat dengan nilai murah meriah? Di Cipete ada Tongseng BRI nan selalu dipadati pembeli. Cita rasa tongsengnya lezat dengan aroma smokey lantaran tetap dimasak di tungku arang.
Tongseng adalah hidangan berkuah nan plural ditemukan di Solo, Klaten, Yogyakarta, Magelang, dan sekitarnya. Biasanya tongseng dibuat dengan isian daging kambing, meski ada juga nan menawarkan tongseng daging ayam maupun sapi.
Ciri unik tongseng adalah ditambahkan irisan kol dan tomat sebagai paduan potongan daging. Kuahnya berupa gule, tapi dengan tambahan kecap manis dan irisan cabe sehingga terasa lebih manis dan agak pedas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, kuah gule nan menjadi 'base' tongseng umumnya terasa lebih gurih lantaran menggunakan santan encer. Gule biasanya diisi dengan jeroan kambing seperti babat, usus, dan paru. Namu bisa juga memakai daging sapi.
Bagi Anda fans tongseng dan gule, ada banyak tempat makan lezat nan menawarkan dua hidangan berkuah ini di Jakarta. Salah satu nan ramai pembeli, Tongseng BRI di area Cipete Raya.
Detail Informasi Tongseng BRI | |
Nama Tempat Makan | Tongseng BRI |
Alamat | Jl. Cipete Raya No.35 (Depan instansi BRI) |
No Telp | 0878-8605-7895 |
Jam Operasional | 17.00-00.00 (Minggu tutup) |
Estimasi Harga | Mulai dari Rp 22 ribu |
Tipe Kuliner | Tongseng dan gule |
Fasilitas |
|
Tongseng dan gule dimasak di tungku arang
Kuah tongseng dan gule nan selalu hangat lantaran diletakkan di atas tungku arang. Foto: Andi Annisa DR/detikfood
Tongseng BRI buka sejak pukul 5 sore sampai tengah malam. Lokasinya di depan instansi Bank BRI di Cipete Raya. Karenanya tongseng ini diberi tambahan nama 'BRI' nan merujuk pada patokan tempatnya.
Warung tongseng ini memakai tenda terpal sederhana nan lokasinya di pinggir jalan. Terdapat area makan di tempat nan cukup banyak dengan meja dan bangku pendek.
Karena pembelinya kerap ramai, bisa jadi visitor kudu antre beberapa saat jika mau makan di tempat. Namun sembari menunggu, mereka bisa mengintip proses meracik tongseng dan gule di tempat.
Tampak 2 wajan besar nan masing-masing menampung kuah tongseng dan gule. Pembedanya mudah, kuah tongseng lebih merah oranye, sementara kuah gule lebih kuning terang.
Kedua kuah itu selalu hangat lantaran penjual Tongseng BRI menaruhnya di atas tungku arang nan menyala. Ketika ada pesanan, mereka bakal meracik potongan daging, menyiraminya dengan kuah, dan memberi ramuan serta bahan lain.
Tongseng Klaten sejak 1999
Bapak Wardoyo menjelaskan upaya tongseng ini dijalani ayahnya sejak 1999. Foto: Andi Annisa DR/detikfood
Berbincang dengan generasi kedua pemilik Tongseng BRI ialah Bapak Wardoyo, detikfood (4/3/2024) diberi tahu jika upaya tongseng ini sudah ada sejak 1999 alias 25 tahun lalu.
Ia mewarisi upaya tongseng dari ayahnya nan merupakan orang Klaten. Dahulu sang ayah berdagang tongseng keliling di komplek BRI. Lalu upaya tongseng ini mulai menetap di letak sekarang pada 2001.
"Bapak saya orang Klaten. Dulu mbah saya juga jualan di Semarang, turun ke Bapak, terus turun ke saya (generasi kedua)," ujar Bapak Wardoyo menjelaskan silsilah upaya keluarganya.
Di tempat berdagang sekarang ialah di depan instansi BRI di Cipete Raya, dia mengakui mendapat support dari pihak bank. "Dinamakan BRI lantaran lokasinya depan bank BRI. Disupport juga dikasih tenda," ujarnya.
Nikmatnya tongseng kambing Rp 28 ribu
Seporsi tongseng kambing harganya Rp 28 ribu. Foto: Andi Annisa DR/detikfood
Semangkuk tongseng kambing jadi menu jagoan dan favorit di sini. Harganya cukup terjangkau, Rp 28 ribu dengan porsi lumayan besar. Tampak tongseng dilengkapi irisan kol dan tomat merah.
Untuk daging kambingnya lumayan besar-besar dan tebal. Lalu di bagian atasnya terlihat jejak minyak kemerahan dan taburan lada hitam.
Slurpp! Kuah tongseng di sini punya rasa manis nan cukup dominan. Rasa manisnya tergolong legit hingga kami menduga memakai sedikit gula merah, selain kecap manis sebagai bumbunya.
Potongan daging kambingnya lembek dengan sedikit jejak aroma dan rasa unik daging kambing, tapi tidak mengganggu. Paling lezat menyantapnya sekaligus dengan irisan kol dan tomat nan tetap renyah.
Bapak Wardoyo berujar, dalam sehari mereka bisa mengolah 10 kilogram (kg) daging kambing dan 5 kg jeroan kambing untuk dijadikan tongseng dan gule. Semuanya sudah direbus sekitar 2 jam agar lembek sebelum diguyur berbareng kuah.