Sedap! Mie Keling Jalan Riau Sejak 1970an Dibuat Tanpa Penyedap

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Pekanbaru -

Kulineran di Pekanbaru, jangan lewatkan mencicipi mie legendaris nan ditawarkan sejak 1970an. Namanya Mie Keling nan awalnya dijajakan oleh peranakan orang India berkulit hitam.

Di Pekanbaru, ada banyak kuliner lezat nan menarik dicoba. Salah satunya, Mie Keling di Jalan Riau. Mie Keling awalnya ditawarkan oleh peranakan India nan tinggal di Selat Panjang, Kepulauan Meranti.

Zuknamelly, generasi ketiga penerus upaya Mie Keling Jalan Riau bercerita soal jatuh bangun mempertahankan kuliner unik sang nenek. Zuknamelly mini apalagi ikut pindah-pindah tempat dari Selat Panjang hingga menetap di Pekanbaru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak tahun 70-an, dia berbareng keluarganya telah berdagang di Pasar Bawah Pekanbaru. Saat itu, mereka berdagang dengan gerobak dan sepeda mengelilingi pusat keramaian.

"Awal mula jualan di Selat Panjang dan akhirnya pindah ke Pekanbaru dari tahun 1970-an. Waktu itu kami jualan di Pasar Bawah pakai sepeda dan gerobak," cerita Zuknamelly, Jumat (26/4/2024).

Sedap! Mie Keling Jalan Riau Sejak 1970an Dibuat Tanpa PenyedapFoto: IG dede.indra25

Bersama orang tua, Zuknamelly langsung belajar resep dan langkah bikin mie keling. Ia kemudian membantu pelan-pelan hingga akhirnya bisa membikin resep tanpa kudu dipandu.

Sejak saat itu, family Zuknamelly pindah ke Jalan Kulim di Jalan Riau. Keluarga besarnya menetap dan membuka lapak mie keling secara permanen sampai saat ini.

"Terakhir pindah ke Jalan Kulim ini. Setelah Jalan Riau rapi dan kebun nanas berkurang menetaplah jualan sampai saat ini di sini," katanya.

Sebagai generasi ketiga, Zuknamelly tetap mempertahankan cita rasa kuliner unik warisan nenek moyang. Resep itu didapat langsung dari sang ibu tanpa ada kombinasi tangan orang lain.

"Resep sudah didapat dari ibu, jadi tinggal melanjutkan dan (pembuatan) tidak ada kombinasi tangan orang lain. Resep itu saja dipertahankan," katanya.

Di tengah maraknya kuliner modern, tidak mematahkan semangat Zuknamelly dan keluarga. Yap, mereka tetap mempertahankan cita rasa mie keling tanpa penyedap rasa.

"Tetap mempertahankan tanpa penyedap rasa, rasa alami tidak berubah. Kalau omzet tentu naik turun, namanya juga jualan," katanya.

Racikan Mie Keling

 Raja Adil Siregar/detikSumut)Foto: Raja Adil Siregar/detikSumut

Mie Keling dibuat dengan bahan dasar mie kuning, tahu, tauge, kentang, timun, magle dan kuah kacang. Untuk rasa, mie keling tak berbeda jauh dengan lotek.

Hanya saja, rasa kuah tanpa penyedap rasa memberikan kenikmatan tersendiri ketika disantap. Kuah kacang kental juga menjadi unik saat diaduk rata.

"Rasanya mirip lotek. Tapi tanpa penyedap rasa, jadi memang rasanya unik jika Mie Keling Jalan Riau ini," kata visitor di lokasi, Sonia.

Maka tak heran Mie Keling Jalan Riau sekarang tetap berjaya. Apalagi untuk 1 porsi mie keling dihargai Rp 18 ribu.

Untuk detikers nan mau datang, warung mie keling buka setiap hari selain Rabu. Warung buka mulai pukul 06.00 WIB hingga 17.30 WIB ya.

Tak sedap rasanya menyantap mie keling tanpa minuman dingin. Di warung Mie Keling Jalan Riau juga tersedia beragam minuman seperti teh es, es jeruk, kopi susu dan minuman unik rumahan lain.

Artikel ini sudah tayang di detiksumut dengan titel "Mie Keling Jalan Riau, Kuliner Legendaris Tanpa Penyedap Sejak Tahun 70-an"

(adr/adr)

Selengkapnya
Sumber Detik Food
Detik Food