Dituduh Jorok, Restoran Ini Kena Suspend Aplikasi Ojol

Jakarta -

Zaman sekarang rating begitu menentukan keberlangsungan suatu bisnis. Gegara dapat rating rendah dan dituduh jorok, restoran ini berujung kena suspend.

Pada era di mana teknologi lebih dikedepankan, persona dan penilaian menjadi perihal nan penting. Bahkan konsep rating sendiri sekarang menjadi pertimbangan utama bagi pengguna nan mau mencoba tempat makan baru.

Begitu juga penilaian nan diberlakukan pada aplikasi pemesanan makanan online seperti pada ojek online. Ada banyak jasa pemesanan makanan online seperti Grabfood, Gofood, Shopee Food, hingga beberapa nan ada di luar negeri seperti Uber Eats.

Biasanya ketika rating suatu upaya menurun, dampaknya upaya tersebut tak lagi mendapat kepercayaan dari pelanggannya. Sebuah restoran nan mendapat penilaian jelek menjadi salah satu korban sistem rating nan tak adil.

Baca juga: 5 Bisnis Chef Arnold nan Dipukul KO Codeblu, Ada Kolaborasi dengan Gibran

The Oldham Times (23/4) melaporkan adanya kekecewaan seorang pemilik restoran usai bisnisnya mengalami suspend. Restoran berjulukan Friends Restaurant di Hathershaw, Inggris ditangguhkan oleh Uber Eats lantaran mempunyai rating kebersihan nan rendah.

Friends Restaurant dikatakan hanya mendapat bintang satu atas laporan kebersihannya. Tetapi pemiliknya, Hivi Sadar, menyayangkan penilaian nan merugikan baginya.

"Kami kehilangan banyak uang, jika boleh jujur. Dalam seminggu kami rugi hingga Rp 80 juta hanya dari Uber Eats saja. Belum kerugian dari pengguna nan beli langsung," papar Sadar.

Hivi Sadar merasa kecewa lantaran tidak ada pengawas kebersihan nan datang untuk membuktikan langsung suasana di restorannya. Ia hanya mendapat penilaian satu pihak tanpa diberi kesempatan untuk dikunjungi dan diperiksa langsung.

Baca juga: Tak Terima Diprotes, Pekerja Restoran Lempar Pelanggan dengan Pizza

Dalam keluhannya Sadar menampilkan beberapa foto kondisi di dapurnya. Tampak bagian wajan pemanggang hingga oven nan sebenarnya terlihat bersih tanpa noda.

Bahkan sebagai sebuah restoran nan hanya melayani pesanan untuk dibawa pulang, dapurnya terbilang sangat bersih. Akibat penangguhan operasional restorannya Sadar mengatakan tak hanya dirinya tetapi para pekerja juga dirugikan atas kejadian ini.

"Aku mempunyai family untuk dibiayai, dua orang anak berumur 11 dan 12 tahun. Kemudian ada lima pekerja juga, dan tentu Anda kudu bayar sewa serta tagihan produksi. Ini betul-betul menghancurkan upaya kami," lanjut Sadar.

Lembaga pengawas kebersihan makanan di Oldham mengatakan bahwa kebersihan adalah perihal paling ketat nan penilaiannya bakal dijaga. Terkait keributan ini dikatakan bahwa butuh waktu selama 12 minggu bagi lembaga pengawas untuk kembali memeriksa tempat tersebut dan melakukan penilaian ulang.

Simak Video "Viral Pengunjung Nemu Ulat di Makanan dan Tikus di Resto"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/odi)