Mitos Menaruh Roti Baguette Terbalik Bikin Sial, Begini Sejarahnya

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

Jakarta -

Terdapat beberapa mitos mengenai makanan, salah satunya larangan membalikkan roti baguette Prancis di atas meja. Lantas, apakah mitos ini benar? ini faktanya!

Masih ada sejumlah mitos mengenai makanan nan dipercaya banyak orang. Biasanya, mitos itu lahir dari kepercayaan alias tradisi antik nan sebenarnya belum tentu benar.

Misalnya, ada takhayul Prancis antik nan mengatakan bahwa meletakkan sepotong roti, terutama roti baguette secara terbalik di atas meja tidak boleh dilakukan. Jika iya, perihal itu bakal menimbulkan kesialan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti kebanyakan mitos, mitos ini juga dilatarbelakangi oleh sejarah nan cukup seram sehingga semua terdengar dapat dipercaya. Padahal, belum ada cukup perincian alias perihal nan membuktikannya.

Melansir foodandwine.com (25/03), The Connexion menjelaskan larangan membalik roti baguette ini awalnya dimulai dengan sebuah kisah nan berasal dari abad pertengahan, ketika para pengeksekusi mempunyai agenda cukup sibuk.

Roti baguetteAda larangan roti baguette tidak boleh diletakkan terbalik. Foto: Getty Images/LOVE_LIFE

Para pengeksekusi itu jarang punya waktu untuk pergi ke toko roti di pagi hari. Oleh lantaran itu, baker alias kreator roti menyisakan satu roti unik untuk mereka. Meletakannnya terbalik dengan sisi nan gembung menghadap ke bawah sehingga pengeksekusi tahu roti mana nan diperuntukkan untuk mereka.

Hal ini juga membikin pengguna lain menjadi tahu roti mana nan bisa mereka beli alias makan, dan mana nan perlu dihindari.

Latar belakang seperti ini membikin banyak orang percaya mitos mengenai larangan meletakkan baguette dalam keadaan terbalik. Jika melakukan perihal ini, berfaedah seseorang mendapat kutukan kelaparan nan mungkin bakal menimpa dirinya alias orang nan memakannya.

Namun, ada nan menyebut jika kutukan ini bisa dihilangkan. Menurut Flavours of Paris, Anda bisa menghilangkan kutukan tersebut dengan menggambar salib menggunakan pisau di sisi datar baguette sebelum memakannya.

Roti baguetteMeskipun hanya mitos, tetapi kepercayaan terhadap mitos roti itu tetap lazim saat ini. Foto: Getty Images/LOVE_LIFE

Meskipun tradisi ini sekarang tampak hanya bertindak untuk baguette, The Connexion mencata tradisi ini pasti mencakup semua jenis roti ketika kepercayaan itu muncul. Mengingat baguette baru ditemukan pertengahan tahun 1800-an, jauh setelah abad pertengahan.

Terlepas dari mitos alias tidak, kepercayaan ini tetap lazim.

Menurut Lisa Rankin, pendiri Flavours of Paris, "Konon ceritanya dimulai pada abad pertengahan, tetapi baguette baru muncul kira-kira taun 1830 dan 1900. Kalau dihitung-hitung, jumlahnya tidak bertambah, tapi ceritanya tetap saja sebuah cerita nan bagus."

Simak Video "Mengulik Menu Lebaran Kesukaan Anies Baswedan"
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/adr)

Selengkapnya
Sumber Detik Food
Detik Food