Tak Gengsi, Sarjana Muda Ini Jadi Tukang Cuci Piring Di Warung Makan

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Jakarta -

Meski sudah meraih gelar sarjana, wanita muda ini tak pamor untuk bekerja sebagai tukang cuci piring di warung makan. Begini kisahnya.

Susahnya mencari pekerjaan di era sekarang membikin banyak orang tak lagi memilih-milih pekerjaan untuk jenjang karir mereka.

Melansir World of Buzz (04/05), wanita berjulukan Zuraini Zulkornian asal Malaysia menarik perhatian lantaran pekerjaan nan dipilihnya. Sudah selama setahun terakhir dirinya memutuskan untuk bekerja di warung makan milik saudaranya, meski dia mempunyai gelar sarjana di bagian finansial serta mendapatkan penghargaan dari Wakil Rektor di universitasnya dulu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun Zuraini tak pamor untuk menjadi tukang cuci piring lantaran menurutnya pekerjaan ini legal dan tidak ilegal.

Mahasiswa Universiti Teknologi Mara (UiTM) ini lulus pada Juni 2023. Ia susah mendapatkan pekerjaannya di bagian finansial nan sesuai dengan latar pendidikannya.

Tak Gengsi, Sarjana Muda Ini Jadi Tukang Cuci Piring di Warung MakanTak Gengsi, Sarjana Muda Ini Jadi Tukang Cuci Piring di Warung Makan Foto: Site News

"Setelah menyelesaikan praktik di sebuah agensi, saya mengikuti kursus 'anak didik' selama 6 bulan namun saya tidak dapat pekerjaan di sana lantaran saat itu tidak ada lowongan, sehingga saya kembali ke kampung laman dan mulai bekerja. Bekerja di restoran saudaraku," jelas Zuraini.

Sehari-harinya Zuraini bekerja mencuci piring, membikin minuman, menerima pesanan makanan hingga menata meja makan di warung makan saudaranya. Ia melakukan pekerjaan ini dengan sungguh-sungguh meski seorang sarjana dan tidak pernah merasa malu dengan pekerjannya.

Meski begitu, banyak orang nan sering menyindirnya lantaran pekerjaannya saat ini.

Tak Gengsi, Sarjana Muda Ini Jadi Tukang Cuci Piring di Warung MakanTak Gengsi, Sarjana Muda Ini Jadi Tukang Cuci Piring di Warung Makan Foto: Site News

"Saya tidak menyalahkan orang-orang nan mencibir pekerjaan saya, lantaran itu memang bagian dari kehidupan. Apalagi kita sudah belajar susah-susah sampai tingkat tinggi untuk melakukan pekerjaan seperti ini. Banyak beberapa perkataan orang-orang nan melukai hati saya," lanjutnya.

Ia juga menambahkan bahwa tak sedikit orang-orang membandingkan pendidikannya dengan penghasilannya nan hanya RM 30 (Rp 101.000) per hari. Bahkan menyamakan penghasilannya dengan pekerja nan hanya tamatan SD.

Sampai sekarang Zuraini tetap aktif mencari lowongan pekerjaan di bidangnya. Sambil mengisi waktu luang, dia nyaman bekerja di warung makan milik saudaranya itu.

Ia pun bersikap positif dan berambisi bisa mengedukasi masyarakat agar tidak menganggap pekerjaan seseorang sebagai tolok ukur kesuksesannya.

Simak Video "Menikmati Durian Langsung dari Kebun Seluas 14 Hektar di Depok"
[Gambas:Video 20detik]
(sob/odi)

Selengkapnya
Sumber Detik Food
Detik Food