Restoran Vegan Ini Akan Menyajikan Menu Daging Hewan, Ini Sebabnya!

Jakarta -

Sebuah restoran nan terkenal dengan menu vegannya hendak mengubah konsep. Mereka mau menghidangkan menu berbahan daging hewan. Ini alasannya.

Vegan alias vegetarian tak hanya menjadi style hidup alias pola diet sehat nan dilakukan pelaku hidup sehat. Konon pola diet nan satu ini juga dinilai kondusif untuk menyelamatkan lingkungan.

Hal ini membikin beberapa restoran vegan beraksi bukan hanya sekadar untuk memenuhi kebutuhan pelaku vegan. Tetapi mereka nan bergerak sebagai aktivis lingkungan juga turut meramaikan pilihan restoran unik vegan.

Sayangnya ada sebuah restoran vegan nan mengaku hendak mengubah konsepnya. Bagi mereka nan peduli dengan lingkungan, ada argumen unik dengan perubahan konsep tersebut.

Baca juga: Gegara Rindu Rumah, Mahasiswa Rantau Buka 'Warung Nasi' di Asrama

Adalah Sage Plant Based Bistro nan telah mempunyai 3 bagian di area terbesar di Los Angeles, Amerika Serikat. Tetapi menurut laporan USA Today (28/4) restoran ini hendak memasukkan menu berbahan daging hewan ke dalam daftar makanannya.

Menurut pernyataan pihak restoran, menu terbarunya bakal mulai disajikan pada 29 Mei 2024 mendatang. Awalnya restoran ini tidak menghadirkan kesan sebagai restoran vegan tetapi mereka mengaku bergerak dalam pengamanan kelestarian lingkungan.

Tetapi pemilik restoran sekaligus chef Mollie Engleheart berubah pikiran. Ia mempunyai argumen unik untuk menghidangkan menu berbahan daging di restoran vegannya.

"Aku tidak lagi merasa bahwa style hidup vegan adalah solusi nan tepat untuk planet dan tanah dengan segala macam sumber daya alam nan ada di atasnya," ujar Engleheart dalam surat terbuka.

Baca juga: 5 Restoran Nuansa Jawa Populer nan Punya Lauk Tradisional Enak

Bahkan akibat restorannya nan terlalu ketat dengan makanan plant based disebut Engleheart tidak memberikan keuntungan. Plant based alias makanan nabati hanya digemari ketika menu-menunya sedang tren saja.

Menurut laporan finansial dari manajemen restoran mereka tak lagi mendapat untung besar sejak 2020. Bahkan ada beberapa bagian nan akhirnya tutup dan sebagian lainnya digantikan dengan gerai nan hanya melayani pesanan untuk dibawa pulang.

"Orang-orang tidak berakhir makan daging, lantas kenapa kudu tidak menawarkan menu-menu nan mereka konsumsi," lanjut Engleheart.

Tetapi walaupun mengubah konsep restorannya, Engleheart tidak bakal melupakan para petani. Sama dengan seperti biasanya, bakal ada komisi sebanyak 25% nan diberikan kepada pemasok nan berasal dari petani lokal.

Engleheart tidak membenarkan bahwa dia mengubah keinginannya untuk terus menyelamatkan kehidupan di planet. Tetapi dia menekankan bahwa restoran kudu tetap dikelola untuk mendapat untung apalagi setelah menghadapi pandemi Covid-19.

Simak Video "Serba Olahan Sup Ikan Terjangkau di Restoran Ikan Chi Yu Ba"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/odi)