Mengenal 'mindful Eating' Agar Tak Makan Berlebih, Begini Kata Pakar

Sedang Trending 3 minggu yang lalu

Jakarta -

Mindful eating alias makan dengan penuh perhatian adalah langkah makan nan dianjurkan agar seseorang terhindar dari lapar emosional nan memicu makan berlebih. Ini kata master soal mindful eating.

Pola makan sehat begitu luas spektrumnya. Tak hanya soal memilih makanan bernutrisi dan bergizi seimbang, tapi juga memperbaiki hubungan diri dengan makanan.

Salah satu caranya dengan menerapkan mindful eating alias berfaedah makan dengan penuh perhatian. Makan dengan kesadaran penuh disebut master dapat menjaga kondisi kesehatan, termasuk mengurangi asupan kalori akibat makan berlebih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip South China Morning Post (24/4/2024), mindful eating bermaksud memfokuskan perhatian otak sepenuhnya pada tindakan makan, serta sensasi dan sinyal tubuh nan dihasilkan.

Pakar kesehatan telah lama meneliti faedah mindful eating. Beberapa di antaranya adalah pencernaan nan lebih baik, pilihan makanan lebih sehat, mengambil keputusan nan lebih pintar, mengurangi stress, meningkatkan kepuasan, manajemen berat badan, hingga membikin seseorang lebih menghargai makanan.

Mindful eating disebut sebagai kunci untuk mengubah hubungan seseorang dengan makanan. Hal ini sangat dibutuhkan banyak orang di kota-kota besar lantaran biasanya mereka makan terburu-buru dengan pilihan makanan seadanya nan tidak sehat.

Tantangan 'mindful eating'

7 Tips Makan Enak Tanpa Naik BB nan Mudah Dicontek, Intip Yuk!Foto: Getty Images/Hispanolistic

Di kembali sejuta manfaatnya, menerapkan mindful eating kudu diakui tidak mudah. Pertama, praktik ini tidak mengenai langsung dengan penurunan berat badan.

Praktik mindful eating tidak secara langsung berasosiasi dengan asupan kalori lebih rendah. Praktik ini lebih berangkaian dengan menikmati pengalaman makan.

Kedua, mindful eating butuh latihan dan praktik. Namun tidak semua orang punya kesabaran untuk itu. Misalnya untuk memandang dulu makanan nan bakal disantap selama 10 menit sebelum makan.

Pakar kesehatan di Hong Kong, Dr Dalinda Isabel Sanchez Vidaña dan Douglas Affonso Formolo pun mengatakan ada kebiasaan lebih mini nan merupakan langkah lebih mudah untuk menerapkan mindful eating.

Kebiasaan mini memulai mindful eating

Cara pertama adalah mengenali perbedaan antara lapar biologis dan emosional. Caranya dengan ambil napas dalam-dalam selama beberapa menit.

Pada masa ini, rasa lapar biologis bakal terlihat melalui hal-hal seperti kelemahan fisik, air liur, dan perut kosong. Jika tidak muncul, maka itu berfaedah lapar emosional. Coba atasi dengan langkah lain seperti ambil rehat singkat alias jalan-jalan sebentar.

"Saat kita resah alias stres, kita mendambakan nan manis-manis. Ini lantaran makanan manis secara biologis dapat mengurangi respons stres kita. Namun kebiasaan ini menciptakan lingkaran setan lantaran saat kita stres lagi, kemauan nan sama bakal muncul," kata Formolo.

Ia mengatakan, otak perlu argumen nan baik untuk mendukung perilaku. "Jika melakukan satu perihal memberikan hasil positif, itu bakal menjadi pengaturan default. Tujuannya di sini adalah membikin mode default baru melalui pemrograman ulang otak kita," lanjut Formolo.

Cara kedua adalah dengan tetap berpegangan pada agenda makan sehingga tubuh tidak terjerumus ke dalam rasa lapar biologis. Sanchez Vidaña menyarankan jika memang sudah waktu makan siang, tapi belum lapar, maka Anda tidak perlu menghabiskan semua makanan.

"Makanlah separuh piring alias camilan. Anda tidak perlu menghabiskan semuanya," kata Sanchez Vidaña.

Sanchez Vidaña menambahkan praktik-praktik mengenai mindful eating perlu dilakukan secara teratur untuk memandang perubahan.

"Ini seperti menyikat gigi. Kita tidak suka melakukannya ketika tetap muda, tapi kita memandang manfaatnya kelak dan melakukannya tanpa mempertanyakannya. Selama proses tersebut, Anda apalagi mungkin mempelajari sesuatu nan baru," tutur Sanchez Vidaña.

Jangan lupa makan enak

mindful eatingFoto: iStock

Di sisi lain, para intelektual menyarankan hal-hal lain di luar patokan ketat ini. Formolo mengatakan mindful eating perlu dilakukan secara hati-hati lantaran bisa rawan jika dilakukan tanpa pikir panjang.

Ia mengatakan jangan lupa memanjakan diri dengan makan lezat dan melakukan aktivitas nan memperkuat saraf vagus, bagian dari sistem parasimpatis nan menghubungkan otak dan usus serta mengontrol pencernaan, suasana hati, dan debar jantung.

Menjaga bagian sistem saraf ini tetap bahagia, katanya, membantu meredam pola makan emosional. Selain itu, mengambil napas dalam-dalam dan perlahan melalui perut juga membantu, diimbangi dengan menciptakan mikrobioma usus nan sehat melalui konsumsi makanan utuh, biji-bijian, dan probiotik.

(adr/odi)

Selengkapnya
Sumber Detik Food
Detik Food