4 Ciri Kafe Slow Bar Yang Membuat Ngopi Makin Nikmat

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Jakarta -

Berbeda dengan kafe kekinian pada umumnya, kafe berkonsep slow bar menawarkan pelayanan nan berbeda. Mulai dari teknik seduh hingga hospitality.

Belakangan ini kafe slow bar tengah banyak digandrungi anak-anak muda. Kafe slow bar pun sudah banyak ditemukan di beragam wilayah bersanding dengan kafe kekinian alias fast bar.

Meskipun kafe slow bar lebih condong minimalis, tetapi pelayanan nan diberikan barista kepada visitor sangat berbeda dengan saat ngopi di kafe kekinian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasalnya, ada beberapa perihal nan berbeda antara kafe slow bar dan fast bar. Perbedaan tersebutlah nan menjadi karakter unik tersendiri.

Berikut ini ciri-ciri kafe nan berkonsep slow bar:

1. Teknik seduh

Kafe slow barKafe slow bar menggunakan teknik seduh manual brew. Foto: iStock

Sesuai dengan namanya 'slow bar', artinya teknik penyeduhan lebih lambat lantaran menggunakan teknik 'manual brew' alias seduh manual. Berbeda dengan kafe pada umumnya nan menggunakan mesin espresso.

Ada beberapa teknik manual nan biasa dipakai di kafe slow bar. Mulai dari aeropress, siphon, V60, French press, chemex, dan tetap banyak lagi.

Namun, rupanya tidak semua slow bar menggunakan teknik seduh manual. Menurut Adi Taroepratjeka, pembimbing Q-Grader Arabika, ada slow bar nan juga menggunakan mesin.

"Karena jika buat rasa itu tergantung maunya seberapa kuat. Espresso pakai mesin itu stabil, jika manual bisa lebih perincian dan lebih lembut," tutur Adi Taroepratjeka saat dihubungi detikFood (07/08/24).

2. Ada hubungan dengan barista

Slow Bar CafeSlow Bar Cafe menawarkan hubungan antara baritas dan kustomer. Foto: Instagram

Ciri unik slow bar nan paling menonjol adalah adanya hubungan antar barista dan tamu. Adi Taroepratjeka menjelaskan bahwa slow bar tidak hanya sekadar menawarkan produk, tetapi pengalaman.

"Slow bar itu kan umumnya pakai manual brew. Proses penyeduhan nan menyantap waktu, nah itu dimanfaatkan dengan berinteraksi dengan tamu," ujar Adi Taroepratjeka.

Bahkan, tak sedikit penikmat kopi nan rela merogoh kocek lebih dalam untuk bisa menikmati kopi dan berinteraksi dan saling berbagi, khususnya pengetahuan soal kopi.

Hal nan sama juga disampaikan oleh Bahrel, owner dan barista di Long Road Coffee. Menurutnya, orientasi slow bar lebih kepada pelayanan kustomer.

"Jadi barista bisa bercerita deket sama kustomer, selain produk, kustomer bisa bercerita segala macem. Jadi, ada kedekatan tersendiri nan lebih intim," tutur Bahrel saat ditemui detikFood di kafenya nan berlokasi di area Jakarta Barat (08/05/24).

Ciri-ciri slow bar ada di laman selanjutnya.

Simak Video "Libur Panjang, Warga Sukabumi Bikin Lomba Mukbang Milk Bun 1,5 Kg"
[Gambas:Video 20detik]

Selengkapnya
Sumber Detik Food
Detik Food